TELAAH KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN



MAKALAH
“HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAAN”
(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum Dan Perngembangan pembelajaran)
Dosen : Eneng Sri Susilawati, M.Pd.

 


Disusun oleh:
Kelompok:2

Shofa hasanah (4322314040005)

SEMESTER V



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SETIA BUDHI RANGKASBITUNG
2016



KATA PENGANTAR

Puju syukur kami ucapkan atas kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah telaah kurikulum dan perencanaan pembelajaran tak lupa saya mengirimkan sholawat beriiring salam pada nabi besar Muhamad SAW karena beliau telah berhasil membawa umatnya dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan seperti saat ini.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah yang berjudul hakikat beljar dan pembelajaraan untuk anak usia dini ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifaatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.



Rangkasbitung November 2016


Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B.     Rumusan Masalah....................................................................... 1
C.     Tujuan Makalah.......................................................................... 2
BAB II PEMBAHAS
1. hakikat belajar dan pembelajaran.................................................. 3
2. beberapa ahli mengemukakan pandangan
    belajar dan pembelajaran.............................................................. 5
3. tujuan belajar dan pembelajaran................................................... 10
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................. 12
B.     Kata pengantar………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Belajar adalah perubahan tingkah laku disebabkan oleh pelatihan dan pengalaman. Belajar merupakan bagian hidup manusia yang berlangsung seumur hidup dalam segala situasi dan kondisi yang dilakukaan di sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Manusia terus belajar tanpa mengenal batas usia dengan tujuan meningkatkan kecerdasan intelektual dan peningkatan setatus sosialnya belajar juga terjadi ketika adanya interaksi antara individu dan lingkungan , baik lingkungan fisik maupun lingkungan social. Lingkungan fisik ,berupa buku, alat peraga, dan alam sekitarnya.
            Menurut skinner, belajar adalah perilaku responsive yang kuat terdapat informasi baru sepanjang kehidupan manusia. Dalam belajar terdapat hal-hal berikut
1.                   Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons belajar
2.                   Respons pembeljaran dan
3.                   Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut
Pembelajaran adalah sesuatu yang di ambil manfaatnya dari setiap objek yang di pelajari. Hikmah pada setiap aktivitas belajar yang di lakukan terhadap semua objek yang di amati secara langsung atau indriawi ataupun tidak langsung , makna pembelajaran lebih bersifat terbuka dalam kaitan dengan proses belajar –mengajar ,strategi belajar-engajar dan transfer ilmu pengetahuan kepada siswa.
Menurut aliran behavioristic, pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus.




B.    Rumusan masalah
1.      Apa yang anda ketahui tentang hakikat belajar dan pembelajaran?
2.      Sebutkan beberapa ahli mengemukakan pandangan belajar dan pembelajaran?
3.      Apa tujuan belajar dan pembelajaran?



C.                Tujuan makalah
1.      Untuk mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran
2.      Untuk mengetahuin beberapa ahli mengemukakan pandangan belajar dan pembelajaran
3.      Untu mengetahui tujuan belajar dan pembelajaran











BAB II
PEMBAHASAN

1.      HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
a)      Belajar Dan Pembelajaran
            pak ahmat adalah wali kelas tiga di suatu SMP. Ia juga mengajar metematika kelas satu sampai kelas tiga . pada mminggu pertama tahun ajaran 1991/1992 ia masuk ke kelasnya. Ia mengemukakan pesan sebagai berikut,”anak-anak sekarang kamu kelas tiga, ingat pesan bapak di kelas satu: Siswa SMP belajar selama enam semester, belajar di SMP berarti menyiapkan diri untuk melanjutkan pelajaran ke SMA, ke sekolah kejuruan,atau mau berkerja di masyarakat, sekarang kita memasuki semester ke lima. Pada semester ke enam aka nada evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS) EBTANAS jatuh pada bulan mei, kalian hanya mempunyai waktu belajar selama sepuluh bulan lagi, siapa yang mau melanjutkan ke SMA? Siapa yang akan ke STM, SMEA atau sekolah kejuruan lain? Siapa yang akan langsung mencari kerja?semuanya harus ingat yang dituntut adalah lulusan SMP yang bermutu,berdisiplin dan sanggup belajar apa saja . aturlah jadwal belajarmu di rumah! Mari kita berjanji ,bahwa semua murid kelas IIIb ,lulus dengan nilai yang memuaskan.
Peristiwa tersebut adalah gejala pembelajaran dan belajar. Pak ahmad memberi informasi dan membuat program pembelajaran tingkat kelas. Ia juga membantu untuk membuat program pembelajaran tingkat kelas. Ia juga membantu program belajar sendiri,
Adapun Hakikat Belajar dan Pembelajaran menurut prof,Dr.Udin S.Winataputra,M.A.( hal 1.1 2008 )Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru, sebagai salah satu unsur pendidikan, agar mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah memahami bagaimana peserta didik, serta memahami tentang bagaimana siswa belajar.untuk dapat memahami proses belajar yang terjadi pada diri siswa, guru menguasai hakikat dan konsep dasar tentang belajar diharapkan guru mampu menerapkan dalam kegiatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik.
Istilah pembelajaran sudah mulai dikenal luas dalam masyarakat, lebih – lebih setelah diundangkannya undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, yang secara legal formal memberi pengertian tentang pembelajaran . dalam Pasal 1 butir 20 pembelajaran diartikan sebagai “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran sebagai suatu konsep pedagogic secara teknis dapat di artikan sebagai upaya sistematik dan sistemik untuk menciptakan lingkungan belajar dan yang potensial menghasilkan proses belajar yang bermuara pada perkembangannya potensi individu sebagai peserta didik.
Juga hakikat pendidikan menurut( jejen musfah dalam buku manejemen pendidikan teori,kebijakan dan praktik) dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sikdiknas  dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri,masyarakat,bangsa dan Negara.

                            
b)     Adapun Ciri-Ciri Belajar Dan Pembelajaran
Belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang di pelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda,hewan,tumbuh-tumbuhan,manusia atau hal-hal yang di jadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tapak sebagai prilaku belajar yang tampak dari luar.




 
Unsur-unsur

1.pelaku



2.tujuan



3.proses


4.tempat


5.lama waktu


6.syarat terjadi


7.ukuran keberhasilan


8.faedah



9.hasil
pendidikan

guru sebagai pelaku pendidikan dan siswa yang terdidik

membantu siswa untuk menjadi pribadi mandiri yang utuh.

Proses interaksi sebagai factor eksternal belajar

Lembaga pendidikan sekolah dan luar sekolah

Sepanjang hayat dan sesuai jenjang lembaga

Guru memiliki kewibawaan pendidikan

Terbentuk pribadi terpelajar


Bagi masyarakat mencerdaskan kehidupan bangsa

Pribadi sebagai pembangun yang produktif dan kreatif













Belajar

Siswa yang bertindak belajar atau pebelajar

Memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup

Internal pada diri pembelajaran

Sembarang tempat


Sepanjang hayat


Motivasi belajar kuat

Dapat memecahkan masalah

Bagi pembelajaran mempertinggi martabat pribadi

Hasil belajar sebagai dampak pengajaran dan pengiring
Perkembangan

Siswa yang mengalami perubahan


Memperoleh perubahan mental


Internal pada diri pembelajaran

Sembarang tempat


Sepanjang hayat


Kemauan mengubah diri

Terjadinya perubahan positif


Bagi pembelajar memperbaiki kemajuan mental

Kemajuan ranah kognitif,afektif dan psikomotorik


1.      BEBERAPA AHLI MENGEMUKAKAN PANDANGAN YANG BERBEDA TENTANG BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

1.      Belajar menurut pandangan skineer
Skinener berpandangan bahwa belajar adalah suatu prilaku . pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:
·         kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar,
·         respons si pelajar dan
·         konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut , memperkuat terjadinya pada stimulasi yang menguatkan konsekuensi tersebut sebagai ilustrasi, prilaku respons di pelajar yang baik di bei hadiah sebailiknya prilaku yang respons yang tidak baik teguran dan hukuman
guru dapat menyusun program pembelajaran berdasarkan pandangan skinner.pandangan skinner ini terkenal dengan teori skinner. Dalam peneran skinner , guru perlu memperhatiakan dua hal yang penting yaitu:
1.      pemilihan stimulus yang diskriminatif dan
2.      penggunaan muatan . sebagai ilustrasi , apakah guru akan meminta respons ranah kognitif atau afektif. Jika yang akan di capai adalah skadar”menyebut ibu kota Negara Republik Inonesia adalah Jakarta “ tentu saja siswa dilatih menghafal.

       Langkah-langkah pembelajaran menurut teori kondisioning operan sebagai berikut:
1.      mempelajari keadaan kelas
guru mencari dan menemukan prilaku siswa yang positif atau negatif. Prilaku  positif akan diperkuat dan prilaku negative diperlengah atau di kurangi.
2.      Membuat daftar penguat positif
Guru menari prilaku yang lebih di sukai oleh siswa. Prilaku yang kena hukuman, dan kegiatan luar sekolah yang dapat di jadiakan penguat.
3.      Memilih dan menentukkan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis penguatannya.
4.      Membuat program pembelajaran
Program pembelajaran disini berisi urutan prilaku yang dikehendaki, penguatan,waktu,mempelajari prilaku, dan evaluasi. Dalam melaksanakan program pembelajaran, guru mencatat prilaku dan penguat yang berhasil dan tidak hasil. Ketidakberhasilan tersebut di catatan penting bagi modifikasi perilaku selanjutnya (Davidoff,1988:199-211;gredler, 1991: 154-166; sumadi suryabrata. 1991; Hilgrad dan Bowe, 1966: 114-131; woolfolk dan McCune-Nicolish, 1984: 170-179)

2.      Belajar menurut gagne
Menurut gagne belajar merupakan kegiatan yang komplekks . hasil belajar berupa kupabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan,pengetahuan,sikap,dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari:
1.      Stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan
2.      Proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar
Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru, sebagai ilustrasi , siswa kelas 3 SMP mempelajari nilai luhur pancasila
Menurut gagne belajar terdiri dari tiga komponen penting yaitu:
1.      Kondisi eksternal
Stimulasi dari lingkungan
2.      Kondisi internal
Keadaan internal dan proses kognitif siswa
3.      Hasil belajar
Invormasi verbal
Keterampilan intelek
Keterampilan motorik
Sikap
Siasat kognitif
3.      Belajar menurut pandangan piaget
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan . dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.

Tahap perkembangan intelektual  melalui tahapan berikut:
1.         Sensori motor (0-2 tahun)
Pada sensori motor anak mengenai lingkungan dengan kemampuan sensorik dan motoric. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan,penciuman,pendengaran,perabaan dan menggerak-gerakannya.
2.       Pada tahap pra operasioanal (2-7  Tahun)
anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realitas . ia telah mampu menggunakan symbol,bahasa,konsep sederhana,berpartisipasi,membuat gambar, dan menggolong-golongkan . pada tahap operasional kongkret anak dapat mengembangkan pikiran logis. Ia dapat mengikuti penalaran logis, walau kadang-kadang memecahkan masalah secara “ trial and error”
3.      tahap operasi
formal anak dapat berfikir abstrak seperti pada orang lain.
Menurut  Piaget  Pembelajaran  Terdiri  Dari  Empat  Langkah Berikut:
1.      Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri. Menentukan topic tersebut dibimbing dengan beberapa pertanyaan, seperti berikut:
·         Pokok bahasan manakah yang cocok untuk eksperimentasi?
·         Topik manakah yang cocok untuk pemecahan masalah dalam situasi kelompok?
·         Topik manakah yang dapat di sajikan pada tingkat manipulasi secara fisik sebelum secara verbal?
2.      Memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut. Hal ini dibimbing dengan pertanyaan seperti;
·         Apakah aktivitas itu memberi kesempatan untuk melaksanakan metode eksperimen ?
·         Apakah aktivitas itu dapat menghasilkan aktivitas fisik dan kognitif?
·         Dapatkah kegiatan itu menimbulkan pertanyaan siswa?
3.      Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah. Bimbingan pertanyaan berupa;
·         Pertanyaan lanjut yang memancing berfikir seperti “ bagaimana jika”
·         Memperbandingkan materi apakah yang cocok untuk menimbulkan pertanyaan spontan?
4.      Menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan kebiasaan dan melakukan revisi, bimbingan pertanyaan seperti;
·         Segi kegiatan apakah yang menghasilkan minat dan keterlibatan siswa yang bbesar?
·         Segi kegiatan manakah yang tidak menarik, dan apakah alternatifnya
Secara singkat ,piaget menyarankan agar dalam pembelajaran guru memilih masalah yang berciri kegitan prediksi ,eksprementasi dan eksplanasi
4.      Belajar menurut rogers
Rogers menyayangkan praktek pendidikan di sekolah tahun 1960-an menurut pendapatnya , praktek pendidikan menitikberatkan pada segi pengajaran, bukan pada siswa yang belajar. Praktek tersebut ditandai oleh peran guru yang dominan dan siswa hanya menghafalkan pelajaran.

Rogers mengemukakan pentingnya guru memperhatiakan prinsip pendidikan. Prinsip pendidikan dan pembelajaran tersebut sebagai beriku;
·         Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya
·         Belajar yang optimal akan terjadi, bila siswa berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses belajar
·         Belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-sungguh.
Rogers mengemukakan sran tentang langkah-langkah pembelajaran yang perlu di lakukan guru, saran pembelajaran itu meliputi;
1.      Guru memberikan kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar secara terstruktur.
2.      Guru dan siswa membuat kontrak belajar
3.      Guru menggunakan metode inkuiri, atau belajar menemukan
4.      Guru menggunakan metode stimulasi
5.      Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi dengan kelompok lain
6.      Guru bertindak sebagi fasilitator belajar belajar
7.      Sebaliknya guru menggunakan pengajaran berprogram agar tercipta peluang bagi siswa untu timbulnya kreativitas (Snellbacker, 1974:483-494: Skager , 1984: 33; Bergan dan Dunn, 1976: 122-128)
5.      Belajar Menurut Behavioristik
Merupakan teori belajar yang paling awal dikenal dan masih terus berkembang sampai sekarang . belajar merupakan proses bagi manusia untuk menguasai berbagai kompetensi,keterampilan, dan sikap. Teori belajar behavioristik lahir sebagai upaya penyempurnaan terhadap perspektif tentang cara manusia belajar.  Belajar merupakan perilaku manusia yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan.(udin S. winataputra, dkk hal: 2.1)


6.      Belajar Menurut Kognitif
Pada dasarnya setiap orang dalam bertingkah laku dan mengerjakan segala sesuatu senantiasa dipengaruhi oleh tingkat-tingkat perkembangan dan pemahamannya atas dirinya sendiri, setiap orang mempunyai kepercayaan, ide-ide dan prinsip yang dipilih untuk kepentingan dirinya.
Belajar merupakan proses-proses internal yang tidak dapat di amati secara langsung.(udin S. Winataputra, dkk hal:3.1)
 Adapun tujuan teori ini adalah:
1.      Membentuk hubungan yang terpuji,teramalkan dari tingkkah laku orang-orang pada ruang kehidupan mereka sendiri secara spesifik sesuai dengan situasi psikologisnya;
2.      Membantu guru untuk memahami orang lain, terutama muruidnya dan membantu dirinya sendiri
3.      Mengkonstruksi prinsip-prinsip ilmiah yang dapat diterapkan dalam kelas dan untuk menghasilkan prosedur yang memungkinkan belajar menjadi produktif;
4.      Teori belajar kognitif menjelaskan bagaimana seseorang mencapai pemahaman atas diri dan lingkungannya lalu menafsirkan bahwa diri dan lingkungannya merupakan factor yang saling berkaitan.

3.      TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
            Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah . belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat di pandang dari dua subjek yaitu dari siswa dan guru.
1.      Dari Segi Siswa
Belajar dialami sebagai  suatu proses. Siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar . bahan belajar tersebut berupa keadaan alam,hewan,tumbuh-tumbuhan,manusia dan bahan yang telah terhimpun dalam buku-buku pelajaran .
2.      Dari Segi Guru
Proses belajar tersebut tampak sebagai prilaku belajar tentang sesuatu hal . proses belajar tersebut dapat di amati secara tidak langsung. Artinya proses belajar yang merupkan proses internal siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat di pahami oleh guru. Proses belajar tersebut “tampak” lewat prilaku siswa mempelajari bahan belajar. Perilaku belajar tersebut tampak pada tindakan-tindakan belajar tentang matematika, kesastraan,olah raga,ksenian, dan agama prilaku belajar tersebut merupakan respons siswa terhadap tindak mengajar atau tindak pembelajaran dari guru.
Pola Hubungan Pembelajaran Dalam Rangka Emansipasi Diri Siswa Menuju Kemandirian
ü Guru yang membuat desain intruksional memandang siswa sebagai patner yang memiliki asas emansipasi diri menuju kemandirian . guru menyusun acara pembelajaran
ü Siswa memiliki latar pengalaman dan kemampuan awal dalam proses pembelajaran
ü Tujuan pembelajaran dalam desain intruksional dirumuskan oleh guru berdasarkan pwrtimbangan-pertimbangan tertentu.
ü Kegiatan belajar-mengajar merupakan tindak pembelajaran guru di kelas
ü Proses belajar adalah hal yang di alami oleh siswa suatu respon terhadap segala acara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru
ü Prilaku siswa merupakan hasil proses belajar
ü Hasil belajar adalah puncak dari proses belajar
ü Setelah siswa lulus, berkat hasil belajar , siswa menyuun program belajar sendiri  secara tidak langsung siswa berlaku secara langsung.





BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Belajar adalah perubahan tingkah laku disebabkan oleh pelatihan dan pengalaman. Belajar merupakan bagian hidup manusia yang berlangsung seumur hidup dalam segala situasi dan kondisi yang dilakukaan di sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Manusia terus belajar tanpa mengenal batas usia dengan tujuan meningkatkan kecerdasan intelektual dan peningkatan setatus sosialnya belajar juga terjadi ketika adanya interaksi antara individu dan lingkungan , baik lingkungan fisik maupun lingkungan social. Lingkungan fisik ,berupa buku, alat peraga, dan alam sekitarnya.
     Menurut skinner, belajar adalah perilaku responsive yang kuat terdapat informasi baru sepanjang kehidupan manusia. Dalam belajar terdapat hal-hal berikut
1.  Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons belajar
2.  Respons pembeljaran dan
3.  Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut



Daftar Pustaka

Dr.Hasan Basri,M,Ag. (paradigm baru system pembelajaran) pengantar prof.Dc. H. A. it Tafsir
Dr.Dimyati, Drs,Mudjiono ( Belajar dan pembelajaran) penerbit Rineka Cipta
Jejen musfah (menejemen pendidikan teori,kebijakan,dan praktik)
Udn S.Winataputra,dkk 2008(teori belajar dan pembelajaran)


 

 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "TELAAH KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN"

Posting Komentar